Minggu, 26 Mei 2013

Kucing


kucing , atau biasa kita panggil dengn "pus", siapa yang tidak mengenal binatang yang satu ini ??
kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing ras atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia. Sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.






Klasifikasi :


Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Karnivora
Famili: Felidae
Genus: Felis
Spesies: Felis silvestris




Gambar anatomi kucing





Morfologi Kucing



Kucing yang kita kenal adalah salah satu pemangsa terhebat sepanjang masa. Berbeda dengan saudara-saudara yang berukuran lebih besar, kucing merupakan predator dengan menu makanan yang beragam. Itulah alasan mengapa sampai sekarang kucing belum punah dari muka bumi ini.
Kucing diciptakan dengan segudang kemampuan hebat dengan didukung "persenjataan" canggih pada tubuhnya, yang meliputi:

Mata, pupil mata kucing bisa membesar dan mengecil dengan cepat untuk mengoptimalkan cahaya yang diterimanya.

Telinga, kucing memiliki telinga yang berbentuk corong dan bisa digerakkan dari depan ke belakang seperti radar. Hal ini berfungsi untuk mendeteksi asal sumber bunyi.

Hidung, penciuman kucing memiliki kemampuan yang hebat walau masih kalah jauh dengan anjing.

Kaki, kucing memiliki kaki yang kuat dan elastis, itulah mengapa kucing tidak pernah mengalami cidera jika melompat dari tempat yang tinggi.

Telapak kaki, telapak kaki kucing dilengkapi dengan bantalan halus seperti karet. Itu berguna sebagai peredam suara langkah kucing agar tidak terdeteksi olah mangsanya, terutama tikus.

Cakar, cakar kucing bisa dilipat dan kemampuan itu tidak dimiliki oleh semua saudaranya yang lebih besar.

Kumis, kumis merupakan indra ke-6 bagi kucing. Kumis ini berfungsi sebagai sensor gerak dan bau. Kumis akan difungsikan dengan maksimal jika kucing berada pada tempat yang gelap gulita, dimana tidak ada cahaya sama sekali.    

  





Sistem pernafasan


Bernafas adalah fungsi normal badan yang dilakukan oleh binatang tanpa perlu berfikir mengenainya. Proses ini dikawal secara automatik oleh otak dan sistem sarafnya. Sistem pernafasan binatang mempunyai dua bagian yaitu bagian atas dan bawah.
Hidung dan leher membentuk sistem pernafasan atas atau upper respiratory tract , sedangkan trakea dan paru-paru membentuk sistem pernafasan bawah atau lower respiratory tract.
Anatomi pernafasan kucing adalah hampir sama dengan manusia, walaupun hidung kucing berbeda dan lebih berbulu namun fungsinya sama.
Udara memasuki tubuh badan melalui lubang hidung (dan juga mulut). Mukus (sejenis lendiran) dan bulu-bulu kecil yang melitupi saluran hidung akan memerangkap kotoran dan bakteria dari udara. Udara itu kemudiannya menjadi lebih suam dan lembab sebelum ia memasuki paru-paru.
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara.
Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).







Sistem pencernaan 


Sistem pencernaan terdiri  dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan
Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar  ludah : paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu  dengan saluran empedu dan saluran getah pankreas yang bermuara dalam duodenum.
Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai apendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Sedangkan organ pencernannya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventrikulus, duodenum, ileum,  rectum dan anus.






Sistem Eksresi


Sistem eksresi kucing berupa ginjal, ginjal ini berbentuk seperti kacang merah, pada bagian ginjal yaitu pelvis renalis berhubungan langsung dengan kandung kemih, yang dihubungkan oleh ureter.
Eksresi yang dikeluarkan oleh kucing yaitu berupa feses dan urin.
Kucing sudah mempunyai saluran yang terpisah-pisah, tidak seperti hewan vertebrata lainnya yang menggunakan kloaka.
Kucing memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi memalui vagina dan penis.







Sistem Reproduksi

             Perkembangbiakkan pada kucing hanya terjadi melalui proses seksual. Yang dimaksud pembiakan seksual adalah bertemunya dua sel yang disebut dengan proses pembuahan.
Hampir sama dengan mamalia lain terutama yang jantan terdiri atas: testis, saluran kelamin dengan kelenjar  kelamin dan alat kopulasi (penis). Saluran-saluran kelamin terdiri vas eferens, epididimis dan vas deferens sedang  kelenjar-kelen jar kelamin hanya terdiri dari  prostata sedang kelenjar vesikula seminalis dan bulbouretralis (cowpers) tidak dijumpai. Organ primer / testis berjumlah  dua buah yang terdapat di dalam kantong luar  yang disebut skrotum.
                  Saluran-saluran kelamin berpangkal pada testis dan menyambung ke uretra yang kemudian menjadi bagian dari penis dan merupakan jalan bersama spermatozoa dengan urine serta sekresi kelenjar-kelenjar kelamin.  Kelen jar-kelenjar  kelamin  terletak pada atau disekitar saluran-saluran kelamin dan  bermuara  ke  dalam uretra. Sistem reproduksi pada anjing dan kucing secara anatomik berhubungan dengan saluran pengeluaran  urin yang terdiri dari ginjal dan vesika urinaria, serta saluran-salurannya, sehingga seluruh sistem  ini disebut traktus urogenitalis.
            Setiap testis tergantung di dalam kantong skrotum dengan funikulus spermatikus (spermatic cord),  yang terletak   di bagian leher skrotum dan terdiri atas arteri spermatik dalam yang  berkelok-kelok di bagian atas testis, vena  spermatik dalam yang muncul dari plexus pampiniformis, merupakan anyaman di  seke liling  arteri  spermatik. Plexus pampiniformis membentuk bundelan spermatic cord  dan  muncul  dari beberapa vena yang meninggalkan kepala testis.  Bagian lain dari funikulus spermatikus adalah   saraf otonomik dari ginjal dan plexus mesenteric dari   belakang, pembuluh limfe dan otot  kremaster dalam yang membungkus bagian-bagian  tersebut di atas. Semua komponen teresbut terdapat di dalam lapisan viseral tunika vaginalis sedang duktus deferens lewat sendiri di tengah-tengah mesorchium.

Sedangkan pada kucing betina
      Sistem  reproduksi pada betina terdiri  atas  ovarium, saluran kelamin dan alat penggantungnya. Saluran kelamin terdiri dari : tuba fallopii (oviduk), tanduk rahim (kornua  uteri), badan rahim (korpus uteri),  leher  rahim (servik uteri), vagina dan vulva. Sistem reproduksi pada betina tidak hanya menerima sel-sel telur yang diovulasikan oleh ovarium dan membawa sel-sel telur tersebut ke tempat implantasi  yaitu rahim, tetapi juga menerima  sperma  dan membawanya ke tempat fertilisasi yaitu tuba fallopii.
         Ovarium dan bagian saluran  kela min  dari sistem reproduksi tidak berhubungan satu  dengan  yang lain dan melekat pada dinding tubuh dipertautkan oleh alat penggantungnya.  Ovarium menerima suplai darah dan  suplai saraf  melalui hilus yang juga melekat pada uterus.   Tuba fallopii  berada di dalam lipatan mesosalping, sedangkan mesosalping  melekat  pada ligamen ovarium.   Ligamen  ini melanjutkan diri ke ligamen inguinal, yang homolog  dengan gubernakulum  testis.  Bagian lain ligamen  ini membentuk ligamen  bulat pada uterus yang kemudian  melebarkan  diri dari uterus ke daerah inguinal.







Sistem Sirkulasi






Kucing memiliki jantung yang mempunyai 4 ruang, yaitu  dua atria dan dua vertikel yang terpisah secara sempurna. Peredaran darah pada kucing yaitu peredaran darah ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner)
Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak adanya pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptil. 
Sebagai hewan endotermik kucing lebih membutuhkan banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan dengan ukuran tubuh yang sama.


Sistem Saraf


Sistem saraf pada kucing,  secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Cerebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Cerebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior.
Otak terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosenchepalon, lobus opticus, cerebellum, dan medulla oblongata.



Sistem Endokrin


Hormone dihasilkan melalui kelenjar endokrin. Setelah diproduksi, hormon memasuki aliran darah dan menghasilkan efek di dalam tubuh. Tidak semua sel dalam tubuh dipengaruhi oleh hormon dan hanya beberapa sel dari organ tertentu mungkin merespon hormon tertentu.
Beberapa hormon mengontrol pelepasan hormon lainnya. Misalnya, kelenjar hipofisis yang terletak di dasar otak menghasilkan banyak hormon. Hormon ini bertindak atas kelenjar lain seperti kelenjar adrenal dan menyebabkan mereka untuk melepaskan hormon mereka sendiri. Kelenjar hipofisis disebut “kelenjar master” karena menyediakan lebih banyak jenis hormon daripada kelenjar lainnya. Hormon pituitari mengontrol pelepasan hormon dari kelenjar endokrin lainnya, termasuk tiroid, paratiroid, adrenal, ovarium, testis, dan pankreas.


Selasa, 14 Mei 2013

anatomi aves



ANATOMI AVES


Aves memiliki bagian-bagian dalam yang terdiri dari pulmo, cor, hepar, proventikulus , ventrikulus, dam intestinum.
anatomi aves terdiri dari sistem rangka, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem pernafasan, sistem eksresi, dan sistem sirkulasi.

Sistem Rangka

Sistem rangka pada aves sama berfungsi sama seperti sistem rangka pada manusia. Rangka pada aves berfungsi sebagai berikut :

- Melindungi organ-organ dalam, contohnya tulang tengkorak untuk melindungi organ - organ dalam di kepala seperti otak, mata dll.
Untuk menggerakkan sayap, contohnya pada tulang lengan
- Tempat melekatnya otot untuk terbang, contohnya pada tulang dada



Sistem Pencernaan


saluran pencernaan pada aves terdiri dari paruh kemudian menuju ke rongga mulut lalu melewati kerongkongan menuju ke tembolok, tembolok merupakan penyimpan makanan sementara. Setelah itu menuju ke lambung kelenjar, kemudian ke empedal lalu ke usus halus.Di usus halus, makan yang telah di cerna di serap lalu menuju ke usus besar. Makanan yang telah di serap dan yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh dikeluarkan melalui kloaka.
Sistem Reproduksi Pada Aves


pada gambar, sistem reproduksi pada aves (jantan) terdiri dari sepasang testis, kemudian vas diferens (saluran sperma), dan dikeluarkan melalui kloaka. Sedangkan sistem reproduksi pada aves betina terdiri dari ovarium (namun hanya memiliki satu ovarium yang berfungsi yaitu ovarium kiri, ovarium kanan tidak tumbuh dengan sempurna dan tetap kecil atau disebut rudimenter), ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. ujung oviduk membesar menjadi uterus dan bermuara pada kloaka.


Sistem Pernafasan




sistem pernafasan pada burung dimulai dari lubang hidung, udara masuk melalui lubang hidung yang berhubungan dengan trakea, bronkus dan paru-paru. paru-paru pada burung dibungkus oleh selaput yang benama pleura. paru-paru juga berhubungan dengan kantung udara atau biasa disebut pundi-pundi udara, paru-paru pada aves tidak terdapat alveoulus, namun sebagai gantinya adalah pembuluh. Pada saat terbang burung bernafas dengan menggunakan kantung udaranya. sedangkan pada saat ia beristirahat bernafas dengan menggunakan paru-paru.


Sistem Sirkulasi




Sistem sirkulasi pada aves memiliki jantung yang beruang empat, yaitu antrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Sistem peredaran darahnya yaitu sistem peredaran darah ganda dan sistem peredaran darah tertutup. jantung pada aves berbentuk seperti kerucut terbalik yang dilapisi oleh selaput yang biasa disebut perikardium.

Sistem Eksresi

Sistem eksresi pada aves adalah ginjal, paru-paru dan kulit, tidak memiliki kantong kemih sehingga urin dan feses keluar bersamaan melalui kloaka. Aves memiliki kelenjar minyak pada tunggingnya, kelenjar minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.